Warning: __search_by_title_only(): Argument #2 ($wp_query) must be passed by reference, value given in /www/wwwroot/longgroveonline.com/wp-includes/class-wp-hook.php on line 310
5 Contoh Teks Anekdot Layanan Publik - Long Grove Online

Contoh Teks Anekdot Layanan Publik


Warning: Undefined array key "tie_hide_meta" in /www/wwwroot/longgroveonline.com/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Warning: Trying to access array offset on value of type null in /www/wwwroot/longgroveonline.com/wp-content/themes/sahifa/framework/parts/meta-post.php on line 3

Contoh Teks Anekdot Layanan Publik – Teks anekdot adalah suatu cerpen yang lucu dan mengandung kritikan di dalamnya.

Pengertian Teks Anekdot Layanan Publik

Apa sih yang dimaksudkan dengan layanan publik dan apa pula pengertian dari teks anekdot layanan publik?

Sebelumnya, teks anekdot adalah suatu cerita pendek yang lucu, iya harus lucu dan mengandung kritikan. Tujuan adanya teks anekdot ini diharapkan membawa gelak tawa, membuat orang terhibur sekaligus mendapatkan pelajaran dari ceritanya.

Layanan publik adalah segala bentuk instansi baik pemerintah ataupun swasta yang fungsinya adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

Pelayanan apa saja yang dimaksud? Tentu sangat luas dan mencangkup berbagai bidang seperti misalnya pendidikan, kesehatan, hukum, keamanan, transportasi, komunikasi, dan lain sebagainya.

Bahkan boleh dibilang bahwa tugas instansi pemerintah adalah memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dalam berbagai bentuk untuk menunjang kesejahteraan hidup masyarakat.

Contoh Teks Anekdot Layanan Publik Beserta Strukturnya

1. Hukum Penjara Seumur Hidup untuk Pencuri Ikan

Abstraksi

Ada seorang nelayan muda yang baru saja dijebloskan ke dalam penjara.

Orientasi 

Pada hari pertama ia mendekam di penjara, napi sebelahnya menanyakan perihal kenapa ia sampai dipenjara :
Napi : “Kamu masih muda kok sudah masuk penjara, kejahatan apa yang telah kamu lakukan?”
Nelayan : “Saya hanya mencuri ikan”
Napi : “Terus kamu divonis berapa tahun?”
Nelayan : “Hanya divonis hukuman seumur hidup dengan masa percobaan 2 tahun.”

Krisis

Dengan rasa heran, si napi itu menanyakan lebih jauh lagi karena ini terbilang aneh
Napi : “Cuman mencuri ikan kamu bisa dihukum seberat ini? Memang ikan apa yang telah kamu curi? Paus langka?”
Nelayan : “Begini, aku mencoba membom ikan di dalam waduk dengan sebuah detonator atau bom kecil. Kemudian berhasil, ada 3 ekor ikan mengambang di permukaan air setelah alat yang saya gunakan meledak”
Napi : “Wah kalau cuman itu harusnya beberapa hari saja, tidak sampai seumur hidup dong?!”
Nelayan : “Belum selesai, permasalahannya adalah setelah ikan yang mengapung, tak lama kemudian ada 2 mayat penyelam yang ikut mengapung!”

Reaksi 

Napi : “Wahahaha pantas saja kamu masuk penjara, ternyata tidak hanya ikan yang berhasil kamu bom. Bahkan penyelam yang tak bedosa saja ikut terkena bom”

Koda 

Gelak tawa mereka mulai mereda. Setelah perbincangan singkat mengenai perihal si nelayan muda masuk penjara dan divonis seumur hidup mereka melanjutkan perbincangan dengan pembahasan lain.

2. Aku Tidak Apa-Apa

Abstraksi

Pada suatu malam yang mencekam, ada sorang kakek tunawisma yang berjalan di jalan yang sepi dan hendak menyebrang jalan. Ia terlihat miskin, bisa dinilai dari banyu yang ia kenakan compang camping.

Orientasi

Namun baru satu langkah ia berjalan untuk menyebrang, tiba-tiba saja ada sebuah mobil dengan cepat melintas di hadapannya. Sontak berteriak dengan keras dan mulai menangis sesenggukan.

Krisis

Mobil itupun berhenti, dan pengemudinya bergegas keluar menghampiri sang kakek yang mungkin ia tabrak tadi. Penampilan pengemudi tersebut seperti orang kaya! Berjas hitam dan tampak modis. Ia pun bertanya kepada si kakek, “Apakah saya baru saja menabrak Anda?”

Rekasi

Dengan ramahnya sang Kakek menjawab, “Tidak nak tampan”. Kemudian si pengendara mobil bertanya sekali lagi. “Atau kakek sedang kelaparan dan mencoba memanggil bantuan dengan car amenjerit dan menangis?”. Si kakek menjawab kembali pertanyaan tersebut dengan jawaban Tidak. Si pengemudi tentu kebingungan mendengar jawaban si kakek. “Lalu apa yang membuat kakek menjerit dan menangis?”

Koda

Sembari berbalik badan hendak pergi meninggalkan si pengemudi, sang kakek menjawab “Saat kamu melintas tadi, ban mobilmu sempat melindas kaki makanya aku menjerit!”

3. Anak Saya Kerja Dengan Negara!

Abstraksi

Pada suatu hari, Presiden negara A hendak membeli kue kepada seorang ibu di pinggir jalan.

Orientasi 

Karena rasa ketertarikan yang kuat dengan penjual kue unik tersebut, sang Presiden mencoba bertanya kepada si ibu.
Presiden : “Sudah berapa lama ibu berjualan kue ini?”
Ibu : “Alhamdulillah, sudah hamper 30 tahun lamanya Pak”
Presiden : “Lho sudah 30 tahun tapi kenapa anak ibu tidak ikut membantu?”

Krisis 

Ibu : “Saya punya anak 4, mereka sedang bekerja semua. Yang pertama bekerja di KPK, ke-2 di POLDA, ke-3 di Kejaksaan Negeri dan yang terakhir di DPR. Mereka sangat sibuk sekali.
Bapak Presiden menggeleng-gelengkan kepala seakan tidak percaya kakan apa yang didengarnya. Beberapa pengawal presiden berbicara di belakang. “Meskipun hanya berjualan kue, ibu ini bisa menjadikan anaknya sukses, jujur. Kalau mereka sampai korupsi mungin ibu ini sudah tinggal di rumah mewah!”
Presiden : “Wah, hebat sekali. Ngomong-ngomong apa jawaban anak ibu di POLDA, KPK, Kejaksaan Negeri dan DPR?
Ibu : “Ya sama seperti saya, jualan kue juga”

Koda

Bapak Presiden tercengan mendengar jawaban yang diberikan di penjual kue. Situasi kembali normal dan bapak presiden beserta pengawalnya kembali ke kantor setelah membeli kue tersebut.

4. Budaya Menyerobot

Abstraksi

Beberapa hari setelah hari raya idul fitri di sore hari. Yugi sedang mengobrol kesana kemari dengan sang kakak ipar dan saudara yang berkunjung ke rumahnya. Suadara Yugi menetap di Purwokerto, karena kebetulan sengaja berkunjung ke Jakarta untuk menikmati sisa libur lebaran yang ia punya.

Orientasi

Kemudian obrolan mereka bertiga sampai pada pembahasan mengenai riak dan pernik mudik saat lebaran. Ia bercerita mengenai betapa banyak pengemudi jalan raya tidak mematuhi aturan lalu lintas yang ada. Contoh saja mengenai seringnya mengabaikan keselamatan, missal satu sepeda dinaiki 5 orang. Juga aksi kebut-kebutan yang membahayakan banyak orang.

Krisis

Ia juga bercerita bahwa di Purwokerto kalai ada orang yang main serobot aja di lampu merah di suasana lebaran, pasti ada yang mengatakan “Itu pasti pemudik dari Jakarta!”

Reaksi

Aksi serobot lampu merah ini memang seperti budaya sendiri di Jakara. Banyak pengguna jalan yang kurang peduli pada rambu-rambu lalu lintas yang seharusnya ditaati. Ada peluang sedikit saja, langsung main serobot, melanggar lalu lintas.

Koda 

Tingginya angka kecelakaan di kala musim mudik ini memang disebabkan karena budaya melanggar lalulintas

5. Mengukur Kedalaman Banjir Memakai Badan

Abstraksi

Banjir merupakan fenomena alam yang kerap terjadi di beberapa kota besar di Indonesia khususnya ibu kota tercinta, Jakarta. Pada tahun 2015 kemarin menjadi berita utama di berbagai media berita.

Orientasi

Banyak sekali yang meliput mengenai betapa memperihatikannya kondisi area yang terkena banjir.

Krisis

Namun dalam peliputan berita, para jurnalis kerap mengalami kesulitan dalam melakukan pelaporan banjir besar yang melanda, karena orang Jakarta tidak mengukur dengan satuan ‘centimeter’, ‘meter’, dan ‘inchi’. Tapi menggunakan ukuran sendiri, yaitu dengan ukuran ‘mata kaki’, ‘dengkul’, ‘betis’, ‘pinggang’, bahkan ‘dada’!.

Reaksi 

Apalah daya si jurnalis tersebut, mau tidak mau ia harus tetap melaporkan berita sesuai pemikirannya.

Koda 

Akhirnya liputan mengenai banjir tetap bisa terlaksana dengan baik dengan menggunakan ukuran centimeter.

Nah itu lah penjelasan singkat dari pengertian dan contoh teks anekdot layanan publik yang dapat kamu pelajari. Semoga Membantu! Anda juga dapat melihat contoh anekdot lainnya, klik disini: Contoh Teks Anekdot Pendidikan


Warning: __search_by_title_only(): Argument #2 ($wp_query) must be passed by reference, value given in /www/wwwroot/longgroveonline.com/wp-includes/class-wp-hook.php on line 310

Check Also

Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi – Paragraf yang berisi kalimat-kalimat untuk menguatkan suatu pendapat. Paragraf Argumentasi Pengertian Paragraf …