Alat Musik Tradisional Padang – Padang adalah ibu kota dari sebuah provinsi yang bernama Sumatera Barat. Provinsi ini ada di sepanjang pesisir barat Pulau Sumatera yang luas wilayah mencapai 42 juta kilometer persegi. Rata-rata penduduk yang bermukim pada Sumatera Barat termasuk etnis atau suku Minangkabau.
Contoh daerah selain Minang yakni Kabupaten Pasaman, ada juga suku Batak dan juga Mandailing. Sebagian besar dari mereka yang mempunyai kerurunan asli, dan yang lain pendatang. Selain kental dengan aturan daerah yang melekat pada tanah Sumatera.
[irp]Provinsi yang mempunyai ibukota padang ini juga mempunyai kearifan lokal yang indah, Pada kesempatan ini saya ingin membagikan pengetahuan yang saya punya seputar alat musik tradisional dari padang kepada pembaca.
Alat Musik Tradisional Padang
Daerah yang mempunyai kesenian musik masih mempunyai atmosfer “Minangkabau” itu memang sedikit bercampur dengan musik modern yang dimanfaatkan untuk pelengkap musik pada masyarakat. Alat musik tradisional Padang, bisa di kolaborasikan dengan jenis musik apapun agar nyaman untuk didengar.
Alat musik adat Padang yang kadang diapaki demi mempunyai suasana musik khas , layaknya Bansi, Rabab, Pupui dan alat musik tradisional Padang lainnya.
1. Talempong
Talempong masuk dalam alat musik tradisional dari padang, Sumatera Barat yang berbentuk mirip Bonang pada ansambel Gamelan, Talempong merupakan alat musik khas Minangkabau. Pembuatannya yang umum, Talempong memakai bahan dasar kuningan, namun beberapa terbuat dari batu dan kayu.
[irp]Talempong mempunyai bentuk fisik lingkaran berdiameter 15 sampai 18 cm dan di atasnya menonjol lingkaran yang diameternya 5 cm yang kegunaannya untuk dipukul dengan memakai alat pukul khusus yang dibuat dari kayu, Talempong juga mempunyai nada beragam bergantung ukuran.
Pada Negeri Malaysia, nama alat musik tradisional ini terkenal dengan nama “Caklempong”. Tetapi, bagaimana cara alat musik tradisional yang berasal dari Indonesia bisa berada di Malaysia? dahulu Malaysia didatangi oleh etnis Minangkabau di abad 15 M.
2. Bansi
Lalu ada Bansi, alat musik ini adalah alat musik yag lumayan terkenal pada tanah Padang, Bansi adalh jenis alat musik tradisional Padang yang digunakan dengan cara ditiup, layaknya Seruling. Alat musik terkenal mudah untuk pemula yang mau belajar karena jarak antar lubang tidak terlalu jauh sehingga orang yang mempunyai jari pendek tidak sulit juga menggunakannya.
[irp]Bansi mempunyai nada dasar yang bagus sehingga untuk mengiringi musik tradisional atau modern, Bansi cocok untuk dipakai. Kesenian tari pasambahan juga memakai alat musik Bansi untuk alat musik pengiringnya. Bansi, mempunyai tujuh buah lubang, yang ukurannya lebih pendek dari Saluang.
3. Saluang
Setelah membahas sedikit tentang Bansi kita lanjut ke Saluang. Saluang merupakan alat musik tradisional Padang Sumatera Barat, seperti yang sudah disinggung tadi, Saluang mempunyai ukuran lebih panjang dari Bansi. Suaranya-pun khas dan merdu juka didengar. Saluang dibuat dari bambu tipis dengan panjang berkisar 40 sampai 60 cm dan diameternya 3 hingga 4 cm.
[irp]Setiap daerah mempunyai tekniknya sendiri pada permainan alat musik Saluang, ada yang memakai teknik “tanpa mengambil nafas” dimana pemain belajar memakai Saluang tanpa henti untuk mengambil nafas, teknik ini lumayan sulit karena butuh latihan yang intensif. Idris Sutan Sati, merupakan nama yang lumayan terkenal didunia seni alat musik ini.
Bentuk Saluang
Alat musik tradisional yang mempunyai bentuk layaknya Suling hanya saja dibagian atasnya diserut sampai menjadi bentuk runcing berkisar 45 derajat sesuai ketebalan bambu yang dipakai. Lalu setelah itu, dibuatkan lubang yang ukurannya 2/3 dari panjang bambu.
Jumlah lubangnya ada 4 buah, disaat membuatnya lubang h=juga harus sangat diperhatikan dan jangan sampai ukuran garis tengah lebih dari 0,5 cm agar suaranya merdu.
4. Tabuik / Gendang Tabuik
Pada sejarahnya, Tabuik pada awal dipakai oleh “orang india” yang ikut dalam pasukan Islam Thamil pada provinsi Bengkulu di sekitar abad ke-18 dulu, Setelah terjadi perjanjian London pada tahun yang sama. bengkulu jatuh di tangan Belanda dan akhirnya banyak penduduk keluar dan menyebar sampai ke Pariaman.
Pada kesenian dan kebudayaan Minangkabau, banyak acara adat yang mempunyai keterkaitan dengan tradisi Islam layaknya acara Oyak Tabuik yang termasuk sebuah perayaan yang dipentaskan saat memperingati hari meninggalnya cucu Nabi Muhammad disaat perang Karbela dulu.
Gendang Tabuik merupakan alat musik yang mempunyai nada jelas karena pemakaiannya sebagai musik perkusi sampai sekarang. Saat ini anda masih bisa melihat permainannya pada daerah Maninjau ataupun di Pariaman, Jika beruntung, alat musik Tabuik ini digunakan juga untuk upacara ritual pada daerah tersebut.
5. Serunai
Serunai merupakan alat musik tradisional yang diyakini asalnya dari India Utara, Serunai mempunyai nama lain “puput” atau Shehnai dahulu, alat musik ini biasa digunakan disaat diadakannya acara adat yang ramai dan semarak akan adat lokal pada daerah tertentu.
Saat memainkannya, tak ada aturan dan teknik khusu yang dibutuhkan karena untuk memakai bisa secara solo ataupun kelompok.
[irp]Serunai dimainkan disaat orang sedang bekerja di sawah mereka sebegai pengusir penat, Serunai sangat populer saat dipakai untuk mengiringi pementasan pencak silat pada daerah Minang. Dalam permainannya, Serunai juga dimainkan bersama dengan alat musik lainnya.
Pembuatan Serunai
Hanya sedikit oran yang mempunyai spesifikasi standar saat membuat Serunai, bahkan pada suatu daerah terdapat Serunai yang pada pengaturan nada dipakai dengan cara membuka dan menutup corongnya. Serunai Minang dibuat dari Batang pai, bambu atau kayu dan daun kelapa ataupun tanduk kerbau.
Bagian untuk pengatur suara yang dihasilkan dibuat dari kayu capo atau bambu talang yang berukuran kecil, sekecil ibu jari tangan orang dewasa. Capo Ringik merupakan sejenis tanaman yang kayunya keras tetapi lunak pada bagian dalamnya mudah untuk dilubangi.
[irp]Kayu tadi berikan lubang sejumlah 4 buah dengan jarak sekitar 2 cm yang kegunaannya untuk membedakan tinggi dan rendahnya. Do re mi fa sol merupakan nada dasarnya untuk serunai minang normal.
6. Pupuik Tanduak
Masyarakat etnis Minang yakin bahwa tiap tubuh hewan ternak terutama kerbau mempunyai kegunaan lain selain diambil dagingnya, Seperti contoh bagian kulit yang diolah menjadi barang keperluan, tanduknya dimanfaatkan untuk hiasan semata, juga bisa untuk alat musik. Sebagai contoh merupakan Pupuik tanduak, yang dibuat dari tanduk kerbau ini.
Pupuik hampir pernah dilihat dipakai untuk mengiringi lagu sebagai instrumen musik, Pupuik Tanduak dipakai untuk memanggil warga karena nada yang dipakai hanya 1 nada. Pupuik ini biasa dipakai untuk memberikan aba-aba, ataupun penanda shalat. masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan juga bisa menggunakan Pupuik tanduak untuk komando kepada awak kapalnya.
7. Rabab
Rabab adalah alat musik tradisional Padang, Sumatera Barat yang diadaptasi dari bahasa Arab yakni Rebab. Nama yang tidak asing bagi kita, seperti pada wilayah Sunda dan Deli, Rabab memang unik, alat musik tradisional ini digunakan dengan cara digesek alat musik ini mempunyai membran suara yang muncul dibawah Bridgenya.
Adanya membran itu yang bisa menjadi suara yang dikeluarkan Rabab ini menjadi unik, layaknya terdapat efek serak. Hal ini yang membuat Rabab sedikit sulit untuk digesek karena dibuat dari batok kelapa, yang dibuat teksturnya menjadi sedikit kesat.
[irp]Pada permainnanya, Rabab mempunyai komposisi pada memainkan lagu, tergantung jenis lagu apa yang dipakai, lagi yang mempunyai sifat kaba dipakai untuk materi pokok. Lahu yang diciptakan sering berupa ide gagasan yang berasal dari komuniti rakyat yang hidup pada ruang lingkup yang sama.
8. Tambua
Alat ini merupakan alat musik yang sederhana, tetapi pemakaiannya bisa mengubah isi acara menjadi lebih meriah dari biasanya. Alat musik ini dipakai sebagai pemeriah acara di berbagai negara manapun karena sifatnya sebagai musik perkusi. Jika anda ingin membuat suatu acara menjdi meriah, Tambua merupakan pilihan yang bisa dijadikan acara anda meriah.
Tambua sering digunakan oleh remaja yang sedang berkumpul. Saat digunakan Tambua mengeluarkan suara yang lumayan besar, jadi mungkin ketika anda sedang berbicara harus lumayan berteriak sehingga suara tidak tertutup oleh nada yang keluar dari tambua.
Bentuk Alat Musik Tambua
Tambua dapat dikenali hanya dengan melihat sebuah set tambur yang berbahan dasar kayu dan kulit binatang (kambing) dengan ukuran yang relatif besar. Tambua mempunyai tinggi berkisar 75 m dan berdiameter 0,5 m. Sebuah set Tambua meliputi 6 buah tambur dengan ukurannya yang sama.
9. Pupuik Batang Padi
Nama alat musik tradisional Padang yang terakhir adalah Pupuik Batang Padi, jika melihatnya dengan seksama bentuk Pupuik batang padi lumayan unik dan suaranya juga sederhana dan bisa dikatakan kurang memuaskan bagi saya pribadi jika digunakan tanpa diiringi alat musik lainnya.
Tetapi, ternyata peran dari alat musik ini sangat penting pada ritual tertentu, layaknya yang ada di Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
[irp]Seperti namanya juga, alat musik ini dibuat dengan padi yang sudah berumur tua dan mempunyai segmen-segmen sehingga suara yang dikeluarkan terdengar sangat gagah. Pupuik Batang Padi seringnya digunakan pada saat upacara adat yang mempunyai hubungan dengan pertanian, seperti panen.
Walaupun hanya mengeluarkan 1 nada, lengkingan suara yang dikeluarkan dari alat musik ini bisa membuat suasana hening menjadi ramai.
Membuat Pupuik Batang Padi
Pada pembuatannya, Pupuik Batang padi dibuat dari batang padi yang pilihan yang sudah dipecah dan dipotong di bagian dekat pangkat segmennya. Nah, untuk melihat segmennya dari batang padi yang tua-tua paling mudah untuk dilihat.
Itulah informasi seputar alat musik tradisional padang yang bisa saya berikan kepada anda, semoga bermanfaat bagi teman-teman yang mencari informasi terkait kesenian tersebut.