Alat musik tradisional Jawa Barat – musik daerah ini sudah seperti ciri khas tersendiri dari negara Indonesia terlebih dengan negara kita yang mempunyai berbagai macam suku dan budaya salah satu contohnya merupakan Jawa Barat, berikut ini akan saya jelaskan seputar informasi nama alat musik tradisional Jawa Barat dan Penjelasannya
Alat Musik Tradisional Jawa Barat
Contoh dari beragam alat musik tradisional di Jawa barat adalah Arumba. Arumba merupakan alat musik yang dibuat dari bambu, Selain Arumba, masih ada lagi tentunya jenis alat musik tradisional Jawa barat lainnya yang akan dibahas di artikel ini, dan berikut sedikit informasi yang saya tahu tentang kumpulan alat musik tradisional Jawa barat.
[irp posts=”430″ name=”8 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah (Lengkap)”]
Alat musik tradisional yang terbuat dari bambu
- Arumba (sudah dijelaskan sedikit diawal)
- Angklung
- Calung
- Celempung
Alat musik tradisional yang ditiup
- Suling
- Karinding
Alat musik tradisional yang di petik / digesek
- Kecapi / Kacapi
- Jentreng
- Rebab / Lengek
- Tarawangsa
Alat musik tradisional yang dipukul
- Gendang / kendang / khendang
- Jenglong
1. Arumba
Arumba sendiri bukan sebuah alat musik yang bisa kita mainkan seperti angklung atau semacamnya, nama Arumba sendiri sebenarnya merupakan ansemble musik yang diciptakan dari sebuah ide cemerlang salah satu seniman musik.
Alat musik tradisional arumba dibuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam).
Seperti yang sudah disinggung tentang sejarah alat musik tradisional arumba, menurut informasinya awalnya seorang seniman musik bernama Yoes Roesadi dan temannya membentuk sebuah kelompok musik yang memakai alat musik tambahan angklung untuk aransemen musiknya (jajaran ensemble lebih tepatnya).
[irp posts=”430″ name=”8 Alat Musik Tradisional Jawa Tengah (Lengkap)”]
Saat mereka menaiki truk menuju Jakarta untuk “manggung”, mereka mendapatkan ide unik dengan menamai kelompok musiknya, mereka itu dengan Arumba yang pada dasarnya merupakan kependekan dari Alunan Rumpun Bambu.
Yoes dan kawannya membuat sebuah grup musik yang khusus menambahkan alat musik tradisional angklung di jajaran ensemble-nya. Disaat sedang naik truk untuk pergi pentas yang terletak di Jakarta, mereka mendapat ide untuk menamai dirinya sebagai Arumba (Alunan Rumpun Bambu).
Cara memainkan Arumba
Menurut salah satu seniman musik dari Bandung Bapak Mochamad Burhan, Yoes Rosadi memainkan angkung Pa Daeng secara peroranngan atau istilahnya solo dengan cara digantungkannya angklung-angklung melodi Pa Daeng di tiang gantungan 2 tingkat.
Dimana nada-nada utama digantung pada tingkat bawah dan pada nada sisipan diganung di tingkat atas (istilahnya pentatonis dan diatonis).
[irp]
Lalu angklung melodi itu dimainkan oleh pemain dengan cara digetarkan di tiang gantungan tersebut, pada masa itu orkes angklung Pa Daeng sukses digunakan dengan 4 orang saja itu bahkan sudah termasuk bass.
Musik Arumba sendiri adalah perkembanagn asli dari musik angklung yang sudah sejak lama ada di Jawa Barat, di antara waditranya ada seperangkat angklung yang bertangga nada diatonis, ada juga yang gambang yang multifungsi.
Susunan ensemble :
- Angklung melogi 1 set
- Gambang Melodi 2 set
- Gambang pengiring 2 set
- Bass lodong / bass pukul 1 set
Diantara waditranya ada seperangkat angklung yang bertangga nada diatonis, karena memang musik arumba merupakan perkembangan dari musik angklung yang sudah ada sejak lama di Jawa Barat.
Daftar Harga Alat Musik Tradisional Jawa Barat Arumba Terbaru |
|
---|---|
Alat Musik Tradisional Jawa Barat |
Harga |
Gambang Melodi 1 dan 2 | Rp 8.500.000(Baru) |
Gambang Pengiring 1 dan 2 | Rp. 7.600.000 (Bekas) |
* Harga ini melalui survei dan ada kemungkinan perubahan harga yang mendadak.
2. Angklung
Angklung merupakan musik yang mempunyai nada ganda yang keberadaannya mulai berkembang secara tradisional khususnya untuk masyarakat Sunda, Jawa Barat. Alat musik tradisional yang dibuat dari bambu ini mempunyai bunyi khas dan sangat cantik ketika digunakan secara bersamaan.
Salah satu hal yang patut di banggakan adalah alat musik angklung, yakni sebagai alat musik yang terdaftar sebagai “Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi Manusia” dari UNESCO 2010,.
[irp]
Nama alat musik “Angklung” mulai terkenal pada pasar dunia, tepatnya pada daerah eropa disana “bule” tertarik untuk menggunakan alat musik ini. Sebagai contoh pementasan musik yang terkenal merupakan di Amsterdam’s Grand Indonesia Crew Show.
Sejarah Angklung
Sebelum di perjelas bahwa tidak ada bukti mengenai awal mula ditemukan angklung ini karena catatan sejarah alat musik tradisional ini baru ditemukan para “ahli budaya” di masa kerajaan sunda (berkisar abad ke-12 sampai abad 16)
Dahulu, masyarakat baguy meyakini dengan menggunakan angklung untuk bagian dari ritual memulai penanaman padi agar tanaman padi mereka tumbuh subur. Hal ini membuat angklung menjadi semakin terkenal di masyarakat Jawa barat di masa itu.
Bagaimana cara membuat angklung?
Angklung terbuat dari bahan pipa bambu, dipotong ujung-ujungnya seperti pipa air, lalu pada potongan lainnya dalam satu bingkai yang sama. Kalian bisa menggetarkan alat musik tradisional itu sebagai penghasil suara merdunya.
Angklung merupakan alat musik yang dibuat dari pipa bambu, yang dipotong ujungnya, sama seperti pipa dalam satu organ, dan diikat bersama pada suatu bingkai, digetarkan agar mengeluarkan bunyi. Jenis angklung pun berbagai macam seperti:
- Angklung Kanekes
- Angklung Reyog
- Angklung Banyuwangi
- Angklung Bali
- Angklung Dogdog Lojor
- Angklung Gubrag
- Angklung Badeng
- Buncis (seni pementasan daerah Bandung)
- Angklung Sarinande
- Angklung Toel
- Angklung Sari-Murni
Banyak yang memanfaatkan pemakaian angklung untuk berbagai acara, mulai dari pernikahan, pawai, sampai hanya untuk berkumpulnya kaum muda di suatu tempat.
[irp]
Banyak orang yang tertarik menggunakan alat musik daerah ini, selain karena alat musik tradisional dan cara memainkannya yang mudah, ternyata angklung bisa membantu menghilangkan stress.
Daftar Harga Alat Musik Tradisional Daerah Jawa Barat Angklung Terbaru |
||
---|---|---|
Alat Musik Tradisional Daerah Jawa Barat |
Harga |
|
Nama Set |
Baru |
Bekas |
Angklung bambu dengan 8 nada | Rp. 80,000 | Rp. 69.000 |
Angklung toel dengan bambu hitam | Rp. 945,000 | Rp. 925,000 |
Angklung dengan 1 oktaf 8 nada | Rp. 150,000 | Rp. 120,000 |
Angklung dengan 2 oktaf 18 nada | Rp. 395.000 | Rp. 380,000 |
Angklung dengan 86 nada | Rp. 7.500.000 | Rp. 7.290.000 |
*Harga ini hanya survei dan mungkin harga akan berubah sewaktu-waktu. |
3. Calung
Seperti sebelumnya, Calung adalah alat musik yang dibuat dengan menggunakan bambu, tetapi ada beberapa perbedaan antara calung dan angklung. Jika angklung digunakan dengan cara digoyangkan, calung digunakan dengan cara ditabuh di bagian ruasnya.
Banyak bahan untuk membuat calung merupakan bambu jenis awi wulung (bambu hitam) tetapi jarang juga yang memakai awi temen (bambu ater, dengan warna hijau). ada 2 jenis calung yaitu calung rantay dan calung jinjing.
Cara menggunakan alat musik calung adalah dengan cara dipukul, ada cara berbeda untuk menggunakan 2 jenis calung yaitu untuk Calung rantay anda harus memukul memakai 2 tangan dengan posisi duduk bersilah, untuk Calung jinjing anda bisa memainkannya menggunakan tangan kanan saja, yang dimana tangan kiri untuk memegang alat musik tradisional tersebut.
4. Celempung
Celempung merupakan contoh dari alat musik tradisional dari jawa barat yang digunakan dengan cara dipetik, umumnya alat ini memiliki 13 senar yang terbentang di antara kotak resonatornya. Alat musik celempung biasanya dipakai pada pertunjukan gamelan daerah.
Ciri yang khas dari alat musik celempung merupakan salah satu senarnya disetel nada prelog dan senar yang lain bernada slendro jenis nada seperti ini sering di temui pada seni musik rupa pada daerah Bali. Instrumen Gamelan Siteran memakai celempung dan siter untuk ciri khasnya.
Ada beberapa vokal dan instrumen yang bisa dipakai pada Gamelan Jawa yakni :
- Pertama adalah Instrumen jenis kolotomik seperti Kempyang, Kethuk, Kempul, Kenong, Gong.
- Kedua adalah Instrumen jenis balungan seperti Saron panerus, Saron barung, Saron demung, Slenthem, Slentho
- Ketiga Instrumen jenis panerusan seperti Bonang, Gender, Gambang, Siter, Celempung, Suling, Rebab.
- Adapun instrumen lain seperti kendang, Bedug, Kecer, Kemanak, Kepyak
- Vokal dan tepukan Gerong, Pesindhen, Alok, Senggakan, Keplok
5. Suling
Suling merupakan alat musik tradisional dari jawa barat yang ditiup, suara yang dikeluarkan suling sangat cocok jika dipakukan dengan alat musik yang lain. Pada zaman modern seperti sekarang, suling sangat mudah dijumpai bahkan diluar daerah asal sekalipun.
Bahan untuk membuat suling asli adalah bambu yang dipotong / diukir sedemikian rupa agar bisa mengeluarkan suara yang diinginkan pembuatnya. Jika kalian pergi ke pengrajin (pembuat alat musik) ada juga yang dibuat dari bahan logam.
[irp]Ada berbagai macam jenis suling dari dahulu yang terkenal masyarakat, antara lain:
- Suling modern
- Suling konser
- Suling kecil (Piccolo)
- Suling open-holed
- Suling konser modern
- Suling blok
- Suling albert
- Suling boehm
Cara menggunakan suling ini adalah dengan menutup lubang yang ada dibagian atas suling, lalu meniupnya. Suara yang keluar berbeda-beda tiap-tiap lubang yang ditutup, untuk mempelajari sulung membutuhkan waktu dan kesabaran.
6. Karinding
Seperti halnya suling. Karinding juga masuk kedalam kategori alat musik tradisional dari Jawa Barat yang dipakai dengan menggunakan cara ditiup Citamiang, Pasirmukti, Tasikmalaya, Lewo, Malangbong, Garut merupakan tempat yang dikenal dengan pembuatan karindingnya.
Selain dipakai untuk alat musik karinding dipakai oleh masyarakat sebagai pengusir hama sawah mereka. Lagu yang “apik” dan biasa digunakan adalah Tititsan Karuhun Sunda – Bandung Mulang, karinding sering dimainkan dengan grup dengan setidaknya ada 2 orang atau lebih.
Menurut pendapat pemain karinding, terdapat 4 macam nada untuk menggunakan alat musik tradisional ini, yakni : tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan. Suara yang dikeluarkan dari alat musik karinding lebih mirip dengan serangga kecil, burung ataupun lebih dikenal dengan julukan ultrasonik yang dapat dipercaya bisa mengganggu pendengaran hama.
7. Kecapi / Kacapi
Alat musik tradisional kecapi / kacapi adalah alat musik Sunda yang digunakan untuk alat musik utama pada Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran. Informasi yang didapat, untuk membuat Kacapi, membutuhkan kayu dari pohon kecapi.
Menurut fungsinya, kacapi dimainkan menjadi 2 bagian saat mengiringi musik :
- Kacapi indung / kacapi induk
ο Memimpin musik / mengawali musik dengan menggunakan cara diberikan intro, bridges, dll. Juga untuk menutup tempo, kacapi yang dimainkan sekitar 18 ~ 20 dawai.
- Kacapi rincik / kacapi anak
ο Kacapi anak mempunyai peran untuk mengiringi musik yang muncul dari belakang dengan frekuensi tinggi, terlebih pada lagu tertentu. Kacapi yang dipakai mempunyai 15 dawai pada umumnya.
Kacapi memakai notasi degung. Notasi yang menjadi bagian dari sistem heptachordal pelog (tangga nada)
Pelog Degung Sunda Pelog Jawa
1 (da) 6
2 (mi) 5
3 (na) 3
4 (ti) 2
5 (la) 1
8. Jentreng
Jentreng merupakan jenis alat musik mirip kecapi dengan mempunyai dawai sebanyak 7 buah, dengan ukuran lebih kecil dibanding dengan kacapi pada umumnya. Jentreng dibuat dari kayu kembang (kenanga) atau kayu nanga, menurut disparbud di provinsi Jawa barat ada 2 macam cara me-nyetem nada yang digunakan pada alat musik jentreng, yakni:
- Laras Pelog
ο Dawai yang 1 bernada 5 (la atau singgul)
ο Dawai yang 2 bernada 1 (da atau barang)
ο Dawai yang 3 bernada 2 (mi atau loloran)
ο Dawai yang 4 bernada 3 (na atau panelu)
ο Dawai yang 5 bernada 4 (ti atau galimer)
ο Dawai yang 6 bernada 5 rendah (oktav la)
ο Dawai yang 7 bernada 1 rendah (oktav da) - Laras Slendro
ο Dawai yang 1 bernada 4 (ti atau galimer)
ο Dawai yang 2 bernada 1 (da atau barang)
ο Dawai yang 3 bernada 2 (mi atau loloran)
ο Dawai yang 4 bernada 3 (na atau panelu)
ο Dawai yang 5 bernada 4 (ti atau galimer)
ο Dawai yang 6 bernada 5 rendah (oktav la)
ο Dawai yang 7 bernada 1 rendah (oktav da)
Cara menggunakanya cukup dipetik dengan jari kiri atau kanan. Telunjuk, jari tengah, ibu jari dari tangan kanan memetik nada tinggi, sedangkan pada telunjuk tangan kiri sebagai penyentuh nada yang rendah.
9. Rebab / Lengek
Rebab merupakan bagian dari alat musik tradisional di daerah Jawa Barat, karena cara untuk menggunakannya di gesek rata-rata orang yang beranggapan rebab sama dengan tarawangsa, namun bedanya ada pada bentuk dan penggunaannya saja.
[irp]Ukuran rebab seringnya relatif lebih kecil, mempunyai badan yang bulat dan leher yang panjang, tetapi tidak ada papan untuk nada. Rebab yang berasal dari Jawa barat dibuat tegak dan busur sebagai alat untuk memainkannya lebih melengkung dari pada busur untuk menggunakan biola.
Dalam bahasa sunda, rebab terkenal dengan sebutan lengek dan orang yang memainkannya disebut ngalengek.
Pada sejarah gamelan Indonesia, rebab / lengek adalah salah satu instrumen yang penting untuk memperindah melodi dasar. Menggunakan rebab-pun tidak bisa asal dan bebas, harus menyesuaikan ritme, tempo, dan penyelesaian frasa merupakan tugas dari pemain rebab.
10. Tarawangsa
Alat musik tradisional tarawangsa mempunyai umur yang lebih tua dibanding rebab, yang sudah dibahas tadi diatas. Pada awal abad ke-18 dan menurut naskah kuno Sewaka Darma, tarawangsa sudah ditemukan sebagai sebuah alat musik. Rebab yang muncul di jawa saat zaman Islam masuk berkisar abad 15-16, itupun diadaptasikan dari alat gesek bahasa Arab.
[irp]Saat itu, Tarawangsa sudah sering disebut rebab jangkung karena mempunyai ukuran yang lebih tinggi daripada rebab pada umumnya. Namun jelas tarawangsa berbeda daripada rebab, walaupun fisiknya hampir sama. Tarawangsa digunakan dengan cara digesek dan menggunakan laras pelog. Ada beberapa lagu yang sering dibawakan dengan memainkan alat musik tarawangsa, diantaranya :
- Saur,
- Mataraman,
- Iring-iringan (Tonggeret),
- Jemplang,
- Limbangan,
- Bangun,
- Lalayaan,
- Karatonan,
- Degung,
- Sirnagalih,
- Buncis,
- Pangairan,
- Dengdo,
- Angin-angin,
- Reundeu,
- Pagelaran,
- Ayun Ambing,
- Reundeuh Reundang,
- Kembang Gadung,
- Onde,
- Legon (Koromongan), dan
- Panglina.
Musik yang ditulis diatas nmerupakan musik pilihan yang tidak masuk dalam musik pokok yang diyakini oleh masyarakat zaman itu sakral dan bisa mengundang Dewi Sri. Sayangnya kurang minatnya anak muda yang lebih minat ke alat musik modern seperti gitar, biola, piano, dll membuat alat musik ini makin lama makin sulit untuk ditemukan.
11. Gendanang / Kendang /Khendang
Tentu sudah banyak yang tahu seputar alat musik gendang. Gendang adalah instrumen musik yang ada di gamelan Jawa Tengah dan Jawa Barat. Alat musik kendang sangat banyak kegunaannya seperti untuk mengatur tempo, irama, memulai intro, menghentikan sebuah lagu.
Kebanyakan yang memegang gendang merupakan profesional di bidang gamelan ini dan sudah lama ada di kesenian gamelan Jawa Barat.
Teknik memainkan kendang disebut tepak / dtepak, bahasa ini mungkin cukup tidak asing di telinga kita. Pola memukul dan interval sangat mempunyai peran penting di sebuah pentas gamelan.
[irp]Untuk memainkan alat musik kendang, anda harus mempunyai stamina yang kuat karena pemain gendang harus bisa membuat orang terbawa suasana saat melihatnya, itulah mengapa pemain gendang harus berenergik dan semangat.
Kendang yang bagus seringnya dibuat dari kayu kelapa, cempedak, atau nangka. Kulit binatang ternak seperti kerbau sering dipakai untuk bagian yang dipukul “bam” yang mempunyai nada rendah, sedangkan untuk kulit kambing seringnya digunakan untuk bagian yang mempunyai nada tinggi “chang“.
Tali kulit ataupun tali rotan adalah bahan yang baik untuk dibuat gendang, semakin kencang tarikan kulit maka makin tinggi pula suaranya.
12. Jengglong
Jenglong adalah alat musik instrumen yang asalnya dari jawa barat dan mempunyai peran sebagai kerangka lagu dan untuk pembuat suara dasar.
Cara Memainkan Jenglong
Kamu bisa menggunakannya dengan cara memukulnya mengunakan alat pukul yang ujungnya empuk.
Jenglong dibuat menggunakan bahan dasar perunggu, besi atau kuningan. Nah setelah itu alat pemukul jenglong ini dibuat dari kayu yang memang berbentuk lurus di ujungnya dibalut dengan rajutan benang wol yang ujungnya empuk.
[irp]Nah itulah informasi lengkap mengenai alat musik tradisional yang berasal dari jawa barat yang sudah kamu baca diatas, semoga dengan adanya informasi ini akan bermanfaat buat kamu dan pastinya kamu harus bagikan artikel ini ke teman-teman lainnya untuk pertanda bahwa kamu cinta budaya indonesia.