Alat musik tradisional dari Sumatera Utara – Sumatera Utara adalah suatu Provinsi yang pastinya sudah berada di Sumatera dan provinsi ini memiliki ibukota yang berada di Medan.
Provinsi ini dulu memiliki nama Gouvernment van Sumatra yang merupakan bahasa yang berasal dari negara Belanda. Sumatra khususnya Sumatera Utara memiliki banyak sekali kekayaan alam dan suku-suku yang memiliki dan menggunakan alat musik tradisional Sumatera Utara.
[irp]Alat Musik Tradisional dari Sumatera Utara
Alat musik tradisional Sumatera Utara yang bisa kita temui itu ada banyak, lebih dari 10 buah. Dan banyak juga fungsi dari alat musik tradisional Sumatera Utara mulai dari digunakan pada upacara adat hingga pengiring untuk tari-tarian adat.
Salah satu alat musik tersebut adalah alat musik tradisional Sumatera Utara Doli-Doli yang dapat kita temukan di daerah Nias. Selain itu juga ada alat musik lainnya yang akan aku bahas di bawah ini.
[irp]1. Aramba
Alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang bernama Aramba merupakan alat musik yang berasal dari Nias dan sering dimainkan pada saat acara pernikahan. Bahan utama untuk membuat Aramba adalah tembaga kuningan atau logam perunggu.
Cara memainkan alat musik Aramba adalah dengan dipukul dan biasanya alat musik ini digantung dengan menggunakan tali. Bentuk dari Aramba mungkin bisa mudah ditemui namun susah diitenfikasi karena bentuknya bundar dan menonjol di bagian tengahnya dan alat musik yang berbentuk mirip seperti itu ada banyak.
Bentuk dari Aramba
Ukuran diameter Aramba biasanya sekitar 40 cm sampai 50 cm, namun ada Aramba yang khusus digunakan untuk para bangsawan, namanya adalah Aramba Fatao dan Aramba Hongo, ukurannya pun berbeda yaitu 60 cm sampai 90 cm.
Melihat gambar dari alat musik tradisional Sumatera Utara di atas dapat kita simpulkan, Aramba memiliki 2 bagian di permukaannya yaitu ada yang datar dan ada yang menonjol. Bagian yang menonjol inilah yang akan dipukul oleh pemain.
2. Doli-doli
Alat musik tradisional yang unik ini jika dilihat-lihat secara sekilas memiliki bentuk yang mirip dengan alat musik dari daerah Jawa yaitu angklung. Namun sebenarnya alat musik ini berbeda dari angklung baik dalam cara memegang maupun cara memainkannya.
[irp]Doli-doli merupakan alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang terbuat dari 4 buah bilah kayu dan cara memainkannya adalah dengan ditiup. Bagi kalian yang ingin melihat alat musik ini, kalian bisa menemukannya di daerah Nias. Biasanya Doli-doli dimainkan berdampingan dengan alat musik lainnya seperti Aramba dan Pakpak.
3. Druri Dana
Druri Dana adalah salah satu alat musik tradisional Sumatera Utara yang cara memainkannya adalah dengan dipukulkan satu sama lain. Suara yang dihasilkan adalah ketika bambu-bambu itu saling dipukulkan dan asal alat musik ini dari daerah Nias.
4. Faritia
Faritia adalah alat musik yang dikategorikan sebagai alat musik idiophone atau alat musik yang suaranya berasal dari getaran alat musik itu sendiri. Bentuk dari faritia memang mirip dengan alat musik Talempong dari Padang dan Gamelan dari Jawa.
Alat musik tradisional ini memiliki bentuk yang bundar dengan diameter 23 cm dan memiliki ketebalan 4 cm, pada bagian tengahnya ada yang menonjol yang berfungsi untuk dipukul oleh pemain. Faritia dipukul dengan alat pemukul khusus yang memiliki nama Simalambou atau Kayu Duria.
Seperti yang sudah dibahas di atas, bentuk Fatiria memang mirip seperti Gong namun memiliki ukuran yang berbeda yaitu lebih kecil dibandingkan Gong. Dahulu katanya masyarakat Nias sering menggunakan alat musik ini untuk alat barter.
[irp]5. Garantung / Kolintang
Garantung atau kolintang adalah salah satu dari alat musik tradisional Sumatera Utara yang lebih tepatnya berasal dari Toba. Garantung/Kolintang sendiri dibuat dari bahan kayu dan memiliki 7 buah kayu dengan panjang yang berbeda-beda guna untuk menghasilkan sekat nada yang berbeda juga, sekat nada tersebut ada 5.
Garantung/Kolintang dikategorikan sebagai alat musik Xylophone (batang yang menghasilkan nada). Fungsi dari alat musik ini biasanya adalah untuk mengiringi suatu melodi, selain itu fungsi lain Garantung/Kolintang adalah untuk men-stabil-kan ritme pada suatu lagu, teknik yang digunakan adalah tenkin “Mamalu“.
Ada lagi fungsi lain Garantung, yaitu berguna sebagai resonator dengan syarat jika digantung di atas kotak. Seperti yang sudah dibahas di atas, Garantung memiliki 7 bilah kayu yang ditata dengan rapi dan urut. Lalu untuk memainkan alat musik tradisional Sumater Utara ini perlu 2 buah pemukul.
6. Gonrang
Gonrang adalah alat musik tradisional yang berasal dari masyarakat Sumalungun. Gonrang sendiri terdiri dari beberapa macam alat musik yang pada setiap alat musik tersebut memiliki makna sendiri. Alat musik ini sudah sangat melekat dengan kehidupan terutama acara-acara adat masyarakat Simalungun.
Makna yang dimiliki alat musik Gonrang menurut masyarakat adalah religius/sakral dan menghibur.
Seperti yang sudah dibahas Gonrang sudah sangat melekat dengan kehidupan masyarakat, oleh karena itu pada setiap acara-acara mulai dari pernikahan, pesta adat, bahkan kematian selalu ada Gonrang. Namun sungguh sangat disayangkan kepopuleran Gonrang sudah mulai sirna tertutup oleh alat-alat musik modern.
[irp]7. Gordang
Gordang merupakan salah satu alat musik tradisional yang terbentuk dari 9 buah Gendang-Gendang berukuran besar yang disusun dengan sangat rapi dan juga berurutan.
Alat musik ini biasanya dimainkan saat ada sebuah upacara adat, penyambutan tamu, pernikahan dan bahkan sering dimainkan saat upacara kematian. Gordang sering dimainkan dengan alat musik tradisional Sumatera Utara lainnya.
8. Gendang Singanaki
Alat musik ini juga termasuk dalam alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang bahan untuk membuatnya adalah kayu dan kulit binatang. Gendang Singanaki terbagi menjadi 2 bagian yaitu penganaki dan anak gendang dan biasa disebut sebagai Gerantung/enek-enek, memiliki badan yang kecil dan ramping.Cara memainkan alat musik ini adalah dengan dipukul menggunakan alat pemukul khusus.
9. Gendang Sisibah/Pakpak
Alat musik tradisional dari Sumatera Utara ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul yang biasanya terbuat dari bahan kayu, namun bisa juga menggunakan alat pemukul lainnya.
[irp]Gendang Sisibah/Pakpak akan sering kita lihat tentu di Sumatera Utara saat ada upacara adat yang bertempat di PakPak Dairi, acara adat itu sendiri bisa suka ataupun duka.
10. Gung dan Penganak
Gung dan Penganak adalah alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang dikategorikan dalam alat musik Idiophone (nada yang dihasilkan dari getaran alat musik itu sendiri).
Yang membedakan Gung ini dengan Gong lainnya adalah ukuran dan diameter yang berbeda. Ukuran yang dimiliki Gung adalah diameter 68 cm dan untuk Penganak berdiameter lebih kecil yaitu 16 cm.
Gung dan Penganak dibuat dari bahan logam atau kuningan. Dan alat pemukul untuk memainkan alat musik ini terbuat dari kayu yang pada ujungnya di lapisi dengan karet ban atau kain, alat pemukul ini diberi nama Palu-Palu.
11. Hapetan atau Hasapi
Alat musik tradisional ini lebih terkenal dengan nama “Hapetan”, karena nama dari alat musik ini tercatat pada KBBI. Bentuk dari Hapetan mirip dengan kecapi yang berasal dari Tapanuli, alat musik ini punya senar dan dimainkan dengan cara dipetik menggunakan sebuah bilah.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Hapetan adalah alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang cara memainkannya adalah dengan dipetik, cara memetiknya pun sama dengan alat musik tradisional dari Tapanuli. Hapetan mempunyai nama lain untuk daerah Sumbawa yaitu Jungga.
[irp]Jenis-Jenis Hasapi
Hasapi memiliki 2 jenis yaitu :
Hasapi Ende
- Hasapi yang berfungsi sebagai pembawa melodi dan alat musik paling penting untuk ensambel Gondang Hasapi.
Hasapi Doal
- Mirip dengan Hasapi Ende, namun ada beberapa yang membedakan yaitu cara memainkannya dan alat musik ini berfungsi sebagai pembawa ritme yang konstan.
12. Ole-Ole
Ole-Ole termasuk dalam jenis alat musik tradisional Sumatera Utara yang dimainkan dengan cara yaitu ditiup. Badan dari Ole-Ole dibuat menggunakan bahan batang padi lalu resonator yang terdapat di alat musik ini dibuat dari daun kelapa atau sering disebut enau.
Ole-Ole adalah alat musik sederhana yang sering dimainkan secara Solo atau sendirian. Alat musik tradisional ini kadang-kadang terdapat lubang pada badannya, lubang ini dibuat atau tidaknya tergantung oleh pembuat, apakah pembuat ingin mencapai nada tertentu. Kenapa tidak pasti, karena pada kodratnya alat musik ini hanya digunakan untuk menghibur diri.
13. Panggora
Panggora adalah salah satu alat musik tradisional dari Sumatera Utara yang sebenarnya mirip dengan gong yang lain tapi memiliki suara yang lebih unik. Cara memainkan Panggora adalah dengan dipukul menggunakan “stik” lalu jika suara sudah berbunyi maka akan diredamkan suaranya dengan memegang alat musik itu.
Panggora sendiri adalah gong yang ukurannya paling besar yaitu memiliki diameter sebesar 37 cm dan dengan tebal 6 cm.
[irp]Karena besarnya dari Panggora bahkan jika dibandingkan dengan Aramba dan Faritia, kedua alat musik tersebut masih kalah besar. Bahan yang digunakan untuk membuat Panggora adalah logam bisa besi, kuningan bahkan perunggu. Kenapa menggunakan logam, karena jika menggunakan logam suara yang dihasilkan akan lebih keras dan nyaring.
14. Sarune Bolon
Sarune Bolon adalah jenis alat musik tradisional Sumatera Utara yang dimainkan dengan cara ditiup, alat musik ini mempunyai 6 buah lubang nada yang digunakan sebagai pengatur nada. Alat musik tradisional termasuk dalam alat musik yang dimainkan pada Gondang Sabangunan.
Alat musik ini sering dimainkan bersama dengan Taganing, Gondang, Ogung, Hesek dan juga Adap. Namun untuk masyarakat Simalungun, alat musik tradisional ini termasuk dalam bagian dari Gindrang Saparangguan.
15. Taganing
Taganing adalah alat musik tradisional Sumatera Utara yang terbuat dari 7 buah gendang yang disusun dan memiliki fungsi untuk mengatur ritme. Selain Taganing kita juga bisa menyebutnya sebagai Drum Set Melodis.
Taganing disusun dengan tatanan nada terendah ada di paling kanan dan semakin ke kiri akan terus naik. Untuk memainkan alat musik ini kita butuh alat pemukul berupa stik yang berfungsi untuk memukul membran Taganing.
[irp]Mungkin ini saja yang bisa aku sampaikan mengenai alat musik tradisional Sumatera Utara beserta keterangannya, semoga dapat mengobati rasa haus dalam keingintahuan kalian tentang alat-alat musik tradisional di Sumatera Utara di atas.