Alat Musik Tradisional Bali – Bali adalah daerah yang memiliki budaya yang mistis dan bernuansa hindu budha yang kental, selain alat musik tradisionalnya yang dipakai pada daerah ini pun terbilang sangat asli dan langka.
Banyak orang yang mencari alat ini untuk cinderamata jika berkunjung ke pulau dewata, ada apa sajakah alat musik tradisional dari bali? inilah beberapa pengetahuan saya yang akan saya bagi ke anda tentang keseniannya.
Yang saya ketahui ada 5 alat musik tradisional Bali yang unik dan hanya ada di daerah ini saja, ditambah dengan gamelan harusnya menjadi 6, tetapi karena cukup banyak daerah yang mempunyai gamelan jadi saya hanya akan menuliskan tentang alat musik dari Bali saja agar pembaca bisa membacanya dengan mudah.
[irp]Alat Musik Tradisional Bali
Secara letak geografis, Bali mempunyai letak diantara pulau Jawa dan Lombok. Dengan rata-rata agama masyarakatnya adalah hindu, Bali adalah tempat yang terkenal di dunia sebagai pusat wisata dan kesenian daerahnya. Tidak jarang orang yang ingin melihat kesenian tarian daerah ini, terutama alat musik tradisionalnya.
Musik Bali cukup dikenal sampai keseluruh dunia, anda bisa membaca salah satu seputar betapa luar biasanya minat orang asing terhadap kebudayaan musik Bali di Indonesia.
[irp]Bali terkenal menjadi salah satu tempat pariwisata, terlebih dengan banyaknya pengunjung bali adalah turis asing yang jarang melihat kebudayaan asli pribumi. Sangat di sayangkan kita sebagai orang Indonesia tidak tahu mengenai alat musik tradisional dari Bali dan cara memainkannya.
1. Gerantang
Gerantang memiliki susunan atas beberapa potongan bambu yang tersusun berderet dan digunakan dengan 2 alat pemukul khusus seperti contoh Gambang (alat musik dari Jawa) tetapi alat musik Gerantang memakai bambu.
Alat musik tradisional ini asalnya dari Bali cukup sering dipakai pada kegiatan gamelan atau angklung. Pada daerah Jawa Barat alat ini disebut calung, jelas pastinya terdapat perbedaan antara alat musik tradisional Bali dan Jawa.
Alat musik Gerantang digunakan pada pentas seni Cupak Gerantang.
Cupak Gerantang merupakan cerita 2 orang tokoh kakak beradik yang mempunyai nama Cupak dan Grantang. Yang semuanya memiliki sifatnya masing-masing seperti Cupak mencerminkan semua sifat buruk manusia, sedangkan Gerantang kebalikannya, ia mencerminkan sifat baik di diri manusia.
[irp]Cara Membuat Gerantang
Untuk membuat alat musik tradisional ini, kalian perlu bambu, gergaji, parang, amplas (penghalus) dan beberapa benda tambahan seperti contoh obeng atau palu, Bahan bambu untuk gerantang sekitar 1 sampai 3 ruas dan mempunyai panjang 45 ~ 95 cm.
Pada bilah bambu tersebut berilah lubang, mungkin berkisar seperempat bagian bambu sebagai tempat untuk mendapatkan suara yang diinginkan.
Panjang bungbung gerantang sekitar sati ruas sampai dengan tiga ruas, atau kurang antara 45 cm sampai 95 cm dari nada tertinggi sampai nada rendahnya. Alat yang perlu disiapkan sebagai pembuat adalah gergaji sebagai pemotong , parang untuk menebas, dan pengutik sebagai penghalusnya.
2. Rindik
Rinduk termasuk dalam contoh alat musik tradisional Bali yang bisa ditemukan saat berkunjung ke pulau dewata. Rindik dibuat dari bambu yang mempunyai nada selendro dan digunakan dengan cara dipukul. Rindik sering dipakai oleh grup (sekitar 3 – 5 orang) dimana 2 orang memakai rindik dan sisanya memakai alat musik lain.
[irp]Rindik sering dipakai untuk musik pengiring hiburan rakyat ‘Joget Bumbung“. Seiring berkembangnya zaman, sekarang rindik sudah bisa fleksibel dan mengikuti kemajuan ke era modern. Kini rindik dipakai untuk pelengkap acara pernikahan atau sebagai penyambut tamu.
3. Ceng-Ceng
Alat musik ceng-ceng adalah unsur penting dari perangkat gamelan dari Bali. Di berbagai unsur musik gamelan, ceng-ceng mempunyai peran penting diantara alat musik tradisional Bali yang lainnya.
Ceng-ceng digunakan dengan memakai cara dipukul di bagian tembaga yang bundar pada bagian atas dan akan mengeluarkan suara “ceng-ceng-ceng” sesuai dengan namanya. Untuk mengeluarkan suara yang keras anda cukup memegang kedua bagian yang berada di atas dengan memakai kedua tangan.
[irp]Pada daerah Bali, Ceng-ceng sering dipakai pada barungan gamelan, gong gede, semar pegulingan, barongan gong gebyar, pelegongan, dan lain-lain. Ada juga yang lumayan terkenal disana yang dijuluki Tari Barong Batubulan Bali, dengan membayar tiket masuk anda bisa menikmatnya.
Kayu nangka dan tembaga termasuk bahan dasar dalam pembuatan alat musik tradisional ceng-ceng, Terdiri dari 6 logam bulat pada bagian bawah dan 2 logam bundar pada bagian atas Tali yang berada pada bagian atas perunggu Ceng-ceng, berguna sebagai pemegang alat musik ini, Ceng-ceng mirip seperti simbal.
4. Pereret
Pereret merupakan alat musik tradisional Bali kuno yang mempunyai bentuk layaknya terompet, alat musik ini sampai sekarang masih ada keberadaannya. Cara menggunakannya dengan cara memegang terompet tersebut , lalu tiup lewat lubang yang ada di ujung terompet.
Pereret sering dipakai oleh masyarakat Bali dalam pentas seni budaya mereka yang berupa seni Sewo Gati, sama seperti kesenian Arja di Bali, tetapi kesenian ini pada posisi penarinya hanya duduk.
[irp]Masyarakat Bali yang masih meyakini hal mistis mempercayai bahwa pereret bisa dimanfaatkan sebagai perbuatan yang tidak baik, mereka yakin bahwa alat musik ini bisa dipakai sebagai alat guna-guna untuk wanita agar mau untuk dinikahi pria yang melakukan ini.
5. Genggong
Alat musik Genggong ini asalnya dari daerah Bali, Genggong adalah bagian dari instrumen musik getar yang mengeluarkan suara unik, suara yang dikeluarkan layaknya suara suling tetapi lebih kecil dan kuat jika terdengar di telinga kita.
[irp]Genggong sering dipakai pada pentas seni musik, alat musik genggong pada umumnya dipakai pada intro musik (pembuka) dan suara pengirim musik.
Cara membuat Genggong
Untuk membuat sebuah alat musik genggong, kalian membutuhkanpelepah pohon enau atau pugoug orang bali mengenalnya. Pilih bahan yang cukup tua, khususkan yang mengering pada bagian batangnya sendiri, Pilih kulit luarnya dan iris segi empat panjang dengan ukuran -/+2 cm dan mempunyai lebar 20 cm.
Pada bagian dalam yang lunak dibersihkan sampai tinggal luar yang keras dan ketebalannya kira – kira 1/4 cm. Palayah (Bagian instrumen yang bergetar) letaknya ada pada tengah-tengah irisan dan mempunyai jarak 2 cm dari batas ujungnya, dan lebar palayah tersebut berkisar 1/2 cm.
Pada ujung dari palayah diusahakan setipis mungkin agar nanti saat bergetar bisa maksimal, sebagai ukuran yang mungkin berkisar 10 mm. jangan lupa di ujung kanan irisan penampang dibuat sebuah lobang untuk tempat tali benang yang panjangnya kira-kira 5 cm.
Nuansa musik yang bergetar dan membuat spiritual kita juga ikut bergetar hal ini bisa ditemukan saat kita mendengar alat musik tradisional dari Bali yang sedang di pentaskan. Keanekaragaman instrumen musik gamelan Bali juga bisa membuat siapapun yang mendengarnya akan terlena.
[irp]Saya sendiri menyukai alat musik dari Bali, terlebih lagi pereret karena keberadaannya yang sangat sulit dicari pada era modern saat ini. Mari bersama lestarikan budaya tradisional Indonesia, mari lestarikan Alat musik tradisional Bali.